Mimisan – Hidung Berdarah – Sering Mimisan Pertanda Penyakit Apa?

6 min read

Mimisan hidung berdarah

Penjelasan Mimisan

Mimisan adalah satu keadaan pendarahan dari hidung yang keluar melalui lubang hidung. Biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak berlangsung lama.

Damam bahasa kedokteran, mimisan: epistaksis atau Inggris: epistaxis.

Mimisan hidung kiri atau kanan atau keduanya

Ini dapat mempengaruhi kedua lubang hidung, tetapi paling sering terjadi hanya dalam satu lubang hidung. Jika Anda sering mimisan, Anda bisa memiliki masalah yang lebih serius.

Mimisan terus menerus gejala penyakit apa?

Mimisan yang sering terjadi dapat berarti Anda memiliki masalah yang lebih serius. Misalnya, mimisan dan memar bisa menjadi tanda awal leukemia. Bisa juga menjadi pertanda adanya pembekuan darah atau gangguan pembuluh darah, atau tumor hidung (baik kanker maupun non-kanker).

Cara menghentikan mimisan sendiri

  • Duduk atau berdiri tegak (jangan berbaring). Jika berbaring, darah dapat mengalir ke area mulut. Menelan darah mungkin bisa membuat Anda muntah.
  • Jepit hidung Anda tepat di atas lubang hidung Anda selama 10 hingga 15 menit.
  • Condongkan tubuh ke depan dan bernapaslah melalui mulut. Memiringkan kepala Anda ke belakang hanya akan menyebabkan Anda menelan darah.
  • Letakkan kompres dingin di bagian atas hidung Anda.

Penyebab

Ini dapat disebabkan oleh:

  • Mengorek / mengupil hidung terlalu keras.
  • Meniup / membuang ingus hidung terlalu keras.
  • Bagian dalam hidung Anda terlalu kering (karena perubahan suhu udara).
  • Suhu udara yang panas dan kering.

Mimisan yang membutuhkan perhatian medis dapat berasal dari bagian dalam hidung dan biasanya menyerang orang dewasa. Mereka dapat disebabkan oleh:

  • Cedera atau hidung patah.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah atau bagaimana pembekuan darah.
  • Kondisi kesehatan lainnya, contohnya termasuk: gagal ginjal, trombositopenia (kadar rendah trombosit darah yang diperlukan untuk pembekuan darah), tekanan darah tinggi dan gangguan perdarahan herediter, seperti hemofilia.
  • Obat-obatan tertentu, seperti warfarin (obat pengencer darah [antikoagulan]. Obat ini bekerja dengan mengurangi pembentukan bekuan darah).
  • Terkadang penyebabnya tidak diketahui.

Orang-orang tertentu lebih rentan terkena mimisan, termasuk:

  • Onak-anak (mereka biasanya tumbuh pada usia 10 tahun).
  • Orang tua.
  • Wanita hamil.
Mimisan hidung berdarah
Mimisan – Hidung Berdarah – Sering Mimisan Pertanda Penyakit Apa? Ilustrasi dan sumber foto: Peretz Partensky / Flickr

Penyebab anak mimisan

Sebenarnya penyebabnya hampir sama dengan penyebab mimisan pada orang dewasa. Penyebab mimisan pada orang dewasa umumnya adalah yang telah disebutkan di atas. Namun, pada anak ada beberapa hal bisa menjadi penyebab anak mimisan. Berikut beberapa penyebab mimisan pada anak, yaitu:

Sering mengorek lubang hidung
Balita atau anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya. Ini membuat mereka sering melakukan eksplorasi pada sesuatu di sekitarnya, bahkan dengan cara yang ekstrim. Salah satu contohnya adalah dengan memasukkan benda tumpul ke dalam lubang hidung yang akhirnya membuat anak mimisan.

Hidung anak terbentur atau terpukul benda keras
Pembuluh darah di area hidung anak masih lemah, sehingga berpotensi mengalami mimisan ketika terjadi benturan keras atau terkena pukulan yang cukup keras.

Sebenarnya ini tidak hanya membuat anak mimisan, tapi juga bisa menjadi penyebab mimisan pada orang dewasa. Meskipun, pembuluh darah di hidung orang dewasa bisa dibilang kuat atau normal.

Saat terbentur atau teepukul benda keras, pembuluh darah di hidung menjadi pecah dan akhirnya darah keluar melalui lubang hidung. Jika hal ini terjadi pada anak Anda, sebaiknya Anda sebagai seorang ibu lebih mengawasi anak Anda ketika bermain supaya tetap aman dan terhindar dari risiko benturan ataupun pukulan benda keras.

Kelelahan
Yang terjadi akibat kelelahan sebenarnya karena pembuluh darah yang relatif lemah. Ketika buah hati Anda mengalami kelelahan, pembuluh darah yang lemah ini mudah sekali tegang lalu akhirnya pecah. Akibatnya mimisan tidak bisa terhindarkan.

Penyebab mimisan pada ibu hamil

Mimisan cenderung lebih sering terjadi selama masa kehamilan. Anda tidak perlu panik dan khawatir, karena mimisan ringan dengan intensitas sesekali saat hamil, umumnya tidak berbahaya bagi kondisi ibu dan janin.

Berikut beberapa penyebab mimisan saat hamil:

Perubahan hormon

Perubahan hormon biasanya merupakan penyebabnya pada ibu hamil yang paling umum. Sering mimisan tiba-tiba saat hamil biasanya bukan hal yang mengkhawatirkan secara berlebihan.

Tingginya kadar hormon saat hamil, dapat meningkatkan aliran darah estrogen dan progesteron pada semua selaput lendir di dalam tubuh ibu hamil, termasuk pada hidung.

Selaput ini kemudian akan membengkak dan melebar hingga menekan pembuluh darah di dalamnya. Akibatnya, pembuluh darah bisa pecah dan membuat hidung mimisan saat hamil.

Alergi dan sinus

Penyebab mimisan pada ibu hamil juga bisa disebabkan karena memiliki alergi terhadap dingin, sinus, atau ketika selaput di dalam hidung Anda kering. Trauma dan kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan pada aliran darah, juga bisa menjadi penyebab mimisan pada ibu hamil.

Fase kehamilan

Fase kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi melebar, dan meningkatkan suplai darah pada hidung ibu hamil sehingga menyebabkan pembuluh darah di sekitar hidung mudah pecah.


Obat Mimisan Alami dan Medis

Berikut adalah obat mimisan secara alami dan secara medis:

1. Obat mimisan alami

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari membuang ingus terlalu kencang, mengorek hidung terlalu dalam, benturan atau cedera pada hidung, flu, udara kering, hingga alergi.

Saat mengalaminya, Anda tidak perlu khawatir dan tetaplah tenang. Untuk menghentikan perdarahan dari hidung, lakukan penanganan secara mandiri berikut ini:

Kompres dingin

Kompres pangkal hidung dengan es batu atau sayuran beku yang dibungkus kain. Cara ini cukup efektif untuk menghentikan perdarahan yang terjadi pada hidung.

Ingat, jangan pernah menempelkan es batu atau sayuran beku langsung ke hidung karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Pastikan es batu atau sayuran beku yang digunakan untuk mengompres sudah dibungkus dulu dengan kain atau handuk.

Air garam

Jika disebabkan akibat udara kering, Anda bisa mengatasinya dengan air garam. Air garam dapat mempersempit aliran pembuluh darah di hidung sehingga perdarahan akan cepat berhenti. Selain itu, air garam juga dapat melembapkan lapisan dalam hidung dan mengurangi iritasi pada selaput hidung.

Untuk mengobati mimisan menggunakan air garam, Anda hanya perlu melarutkan garam ke dalam air hangat, lalu semprot atau bilas hidung dengan larutan tersebut.

2. Obat mimisan medis

Terdapat contoh obat-obatan medis yang bisa Anda gunakan untuk menghentikan mimisan. Berikut, di antaranya:

Semprotan dekongestan

Anda juga bisa menggunakan obat semprot hidung yang mengandung dekongestan, seperti oxymetazoline, untuk menghentikan perdarahan hidung akibat mimisan. Hanya saja, semprotan dekongestan tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka panjang karena dapat membuat mimisan menjadi lebih buruk.

Untuk sementara waktu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin, ibuprofen, clopidogrel, dan warfarin, kecuali bila memang tetap diijinkan oleh dokter. Pasalnya, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan mimisan makin parah dan makin mudah terjadi.

Asam traneksamat

Salah satu obat yang bisa digunakan untuk menghentikan dan mengurangi perdarahan akibat mimisan adalah asam traneksamat. Obat ini bekerja dengan cara mempercepat proses penggumpalan darah, sehingga perdarahan hidung akibat mimisan bisa berhenti.

Namun, Anda tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat ini dan harus sesuai dengan resep dokter.

Jika penanganan secara mandiri dan obat yang disebutkan di atas tidak juga berhasil mengatasi mimisan, atau bila mimisan sering terjadi dan berlangsung lama, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.


Cara mengobati dan perawatan mimisan

Perawatannya akan bervariasi tergantung pada jenis dan penyebabnya:

Luar (anterior)

Jika Anda memiliki mimisan anterior, Anda berdarah dari depan hidung, biasanya dari lubang hidung. Anda dapat mencoba mengobati mimisan anterior di rumah. Sambil duduk, tekan bagian lembut hidung Anda.

Pastikan lubang hidung Anda tertutup sepenuhnya. Tutup hidung Anda selama 10 menit, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan bernapaslah melalui mulut.

Jangan berbaring ketika mencoba menghentikannya. Berbaring dapat menyebabkan tertelannya darah dan dapat mengiritasi perut Anda. Lepaskan lubang hidung Anda setelah 10 menit dan periksa untuk melihat apakah perdarahan telah berhenti. Ulangi langkah ini jika pendarahan berlanjut.

Anda juga dapat menggunakan kompres dingin di atas hidung Anda atau menggunakan semprotan dekongestan hidung untuk menutup pembuluh darah kecil.

Temui dokter Anda segera jika Anda tidak dapat menghentikan mimisan sendiri. Anda mungkin memiliki mimisan posterior yang membutuhkan perawatan lebih invasif.

Contoh mimisan luar (anterior)
  • Cedera ringan pada hidung.
  • Hidung tersumbat akibat pilek atau flu.
  • Sinusitis.
  • Alergi.
  • Penggunaan dekongestan secara berlebih.
  • Hidung bengkok (septum deviasi) bawaan lahir atau akibat cedera
    Kondisi udara kering bisa membuat bagian dalam hidung menjadi kering. Hal ini lebih rentan membuat hidung mengalami perdarahan dan infeksi.
  • Suhu udara yang tinggi (udara panas).
  • Mengupil dengan kuku yang tajam.
  • Membuang ingus dengan terlalu keras.
  • Sedang berada di dataran tinggi.

Posterior (berdarah dari belakang hidung Anda)

Jenis posterior merupakan berdarah dari belakang hidung Anda. Darah juga cenderung mengalir dari belakang hidung ke tenggorokan.

Mimisan posterior tidak boleh dirawat di rumah. Hubungi dokter Anda segera atau pergi ke ruang gawat darurat (UGD) jika Anda berpikir Anda memiliki mimisan posterior.

Contoh Posterior mimisan (berdarah dari belakang hidung Anda)
  • Penggunaan obat yang bisa memicu perdarahan, seperti aspirin dan antikoagulan.
  • Adanya gangguan pembekuan darah.
  • Tumor di rongga hidung.
  • Leukimia.
  • Hidung patah.
  • Pengerasan dinding pembuluh darah arteri (aterosklerosis).
  • Operasi hidung.
  • Penyakit genetik yang memengaruhi pembuluh darah.
  • Terjadi pukulan keras pada kepala atau terbentur.

Gejala Mimisan yang Harus Diwaspadai

Mimisan adalah sebuah kondisi yang tidak berbahaya. Meski demikian, Anda tetap perlu berhati-hati karena sering mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya penyakit-penyakit tertentu. Beberapa gejala mimisan yang sebaiknya diwaspadai, antara lain:

  • Sering mimisan dalam waktu singkat.
  • Detak jantung yang tidak beraturan.
  • Kesulitan bernapas.
  • Demam atau mengalami ruam.
  • Kulit berubah pucat.
  • Gejalanya yang disertai pendarahan dari bagian lain tubuh, misalnya pada urine (kencing).
  • Berlangsung lebih dari 30 menit. Jika hal ini terjadi, segera pergi ke rumah sakit.
  • Pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
  • Secara tiba-tiba dengan volume darah yang banyak.
  • Yang terjadi setelah operasi di daerah hidung atau sinus.

Penyakit dari A-Z & Daftar Lengkap, Nama, Jenis, Contoh

Suatu penyakit adalah suatu kondisi abnormal tertentu yang secara negatif mempengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh organisme, dan itu bukan karena cedera eksternal langsung apa pun. Klik disini ? untuk mengetahui nama-nama penyakit dan penjelasannya.

Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Daftar Nama Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar thersebut pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Klik disini ? untuk mengetahui “Daftar Nama Obat Esensial dari World Health Organization”.

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!


Informasi: PinterPandai bukan pengganti dokter. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *