Parkinson | Penjelasan, Patofisiologi, Tremor, Penyebab, Pengobatan, Gejala, Tingkat Stadium

6 min read

Penyakit parkinson

Penyakit Parkinson

Parkinson adalah penyakit degeneratif saraf dengan gejala yang paling sering dijumpai adalah adanya tremor (gerakan gemetar tidak terkendali) pada saat beristirahat di satu sisi badan, kemudian kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot.


Patofisiologi Parkinson

Penyebab terjadinya penyakit Parkinson adalah kurangnya jumlah neurotransmitter dopamin di dalam susunan saraf.

Apabila otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.

Baca juga: Progressive Supranuclear Palsy (PSP) | Gangguan Otak Langka

Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.

Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.

Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.

Kadang penyebabnya diketahui. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat antipsikosa yang digunakan untuk mengobati paranoid berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf.

Baca juga ? Ataksia (Ataxia) – Penyakit degeneratif sistem saraf – Penyebab, Gejala, Pengobatan


Penyebab Parkinson

Penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan atau kematian sel saraf di bagian otak yang disebut susbstantia nigra. Hal itu menyebabkan berkurangnya produksi dopamin sehingga gerakan tubuhpun melambat.

Ini termasuk parkinsonisme yang disebabkan oleh:

  • Obat (parkinsonisme yang diinduksi obat) – di mana gejala timbul setelah minum obat tertentu, seperti beberapa jenis obat antipsikotik, dan biasanya membaik setelah obat dihentikan.
  • Kondisi otak progresif lainnya – seperti kelumpuhan supranuklear progresif, atrofi banyak sistem dan degenerasi kortikobasal.
  • Penyakit serebrovaskular – di mana serangkaian stroke kecil menyebabkan beberapa bagian otak mati.

Apa yang menyebabkan hilangnya sel saraf?

Tidak diketahui mengapa hilangnya sel-sel saraf yang terkait dengan penyakit Parkinson terjadi, meskipun penelitian sedang berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab potensial.

Saat ini, diyakini kombinasi perubahan genetik dan faktor lingkungan mungkin bertanggung jawab atas kondisi tersebut.

1. Genetika

Sejumlah faktor genetik telah terbukti meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Parkinson, meskipun bagaimana tepatnya hal ini membuat beberapa orang lebih rentan terhadap kondisi tersebut tidak jelas.

Penyakit Parkinson dapat menular dalam keluarga sebagai akibat dari gen yang salah yang ditularkan kepada seorang anak oleh orang tua mereka. Tetapi jarang penyakit ini diturunkan seperti ini.

2. Faktor lingkungan

Beberapa peneliti juga merasa faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Parkinson.

Disarankan bahwa pestisida dan herbisida yang digunakan dalam pertanian dan lalu lintas atau polusi industri dapat berkontribusi terhadap kondisi tersebut.

Tetapi bukti yang menghubungkan faktor lingkungan dengan penyakit Parkinson tidak dapat disimpulkan.

Baca juga ? Penyakit Alzheimer – Apa yang Terjadi di Otak? Penyebab, Gejala, Pengobatan, Perawatan dan Pencegahan


Pengobatan Parkinson

Walau tidak dapat diobati, Penyakit Parkinson dapat dicegah. Berolahraga dan rutin mengonsumsi makanan kaya antioksidan dipercaya dapat mengurangi risiko sesorang terkena Penyakit Parkinson.

Ada beberapa metode penanganan Penyakit Parkinson. Metode penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Metode pengobatan yang dapat dilakukan berupa:

  • Terapi suportif, seperti fisioterapi.
  • Penggunaan obat-obatan, seperti antikolinergik dan levodopa.
  • Prosedur bedah.

Untuk mengurangi gejala yang timbul, penderita Parkinson bisa menerapkan pola makan sehat. Banyak-banyaklah mengonsumsi kalsium dan vitamin D, yang berguna untuk menguatkan tulang.

Cegah konstipasi dengan makanan berserat tinggi dan biskuit jahe untuk mengurangi mual. Jangan lupa untuk berolahraga secara rutin 3-4 kali dalam seminggu. Olahraga yang bisa dilakukan ialah yoga atau bersepeda, agar koordinasi tubuh tetap terjaga.

Obat anti parkinson

  • Biperiden
  • Karbidopa/levodopa (levodopa + karbidopa)

Penyakit parkinson
Parkinson – Penjelasan, Patofisiologi, Tremor, Penyebab, Pengobatan, Gejala, Tingkat Stadium. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

Gejala

Terdapat 3 gejala utama yang dialami penderita Penyakit Parkinson yaitu tremor, gerak tumbuh melambat dan kaku otot.

Gejala penyakit Parkinson muncul karena menurunnya jumlah dopamin. Dopamin merupakan senyawa penghantar sinyal dan rangsangan antarsel saraf. Gerakan tubuh dipengaruhi oleh senyawa dopamin. Jika senyawa ini menurun, maka aktivitas otak akan terganggu.

Tremor merupakan gejala yang dialami penderita parkinson karena dalam tubuh penderita, karena pada penderita parkinson, mereka memiliki neurotransmitter dopamin yang kurang.

Tingkat stadium

  • Stadium 1. Pada stadium 1, gejala penyakit Parkinson tergolong ringan dan tidak mengganggu aktivitas penderita.
  • Stadium 2. Jangka waktu perkembangan penyakit Parkinson dari stadium 1 ke stadium 2 berbeda pada tiap penderita, dapat berlangsung dalam hitungan bulan atau tahun. Pada tahap ini, gejala mulai terlihat.
  • Stadium 3. Penyakit Parkinson stadium 3 ditandai dengan gejala yang makin jelas terlihat. Gerak tubuh mulai melambat, dan mulai mengganggu aktivitas penderita.
  • Stadium 4. Pada tahap ini, penderita mulai kesulitan berdiri atau berjalan. Gerak tubuh penderita akan semakin melambat, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk menunjang aktivitasnya.
  • Stadium 5. Penyakit Parkinson stadium 5 dapat membuat penderita sulit atau bahkan tidak bisa berdiri sama sekali. Penderita juga dapat mengalami waham (delusi) dan halusinasi.

Tanda-Tanda awal gejala parkinson

Gejala parkinson yang paling dikenal adalah tremor di tangan atau jemari, tetapi sebenarnya masih ada beberapa gejala parkinson lainnya pada tahapan awal yang dapat dideteksi selain gejala tremor di tangan atau jemari, yaitu:

1. Pergerakan dan keseimbangan tubuh

Penyakit parkinson mengakibatkan gangguan pada saraf yang mengontrol pergerakan. Hal tersebut menimbulkan gejala parkinson dalam bentuk kekakuan dan kelambanan saat bergerak (bradykinesia) yang terjadi secara terus-menerus.

Penderita mungkin akan mengalami sentakan-sentakan saat berjalan atau bergerak dalam pola yang tidak terkoordinasi. Selain dari segi pergerakan tubuh, penyakit parkinson juga memengaruhi keseimbangan tubuh.

Penderita parkinson mungkin membutuhkan terapi dan perawatan yang lebih banyak untuk dapat mengembalikan keseimbangannya.

2. Fenomena masking

Fenomena masking merupakan salah satu gejala parkinson yang cukup terlihat. Penderita akan kesulitan dalam mengontrol dan menggerakkan otot-otot wajahnya. Fenomena ini membuat penderita terlihat tidak memiliki emosi dan datar.

Selain itu, gejala parkinson lain yang berhubungan dengan fenomena masking adalah kelambanan penderita dalam mengedipkan mata.

3. Tremor

Tremor merupakan gejala parkinson yang paling terlihat. Tremor mungkin hanya berawal dari getaran pada satu jari atau tangan dan akhirnya makin bertambah parah dan dapat dilihat oleh orang lain. Tremor juga dapat dialami saat penderita sedang beristirahat.

4. Postur tubuh berubah secara bertahap

Postur tubuh penderita parkinson akan berubah secara bertahap. Secara perlahan penderita akan menjadi bungkuk. Postur tubuh yang bungkuk diakibatkan oleh berkurangnya koordinasi dan keseimbangan tubuh.

5. Tulisan tangan berubah atau sulit menulis

Gangguan saraf akibat dari penyakit parkinson membuat penderita sulit untuk menulis. Gejala parkinson dapat membuat tulisan tangan penderita menjadi kecil dan sulit untuk dibaca.

6. Gangguan tidur

Gejala parkinson lainnya adalah gangguan tidur berupa insomnia, narkolepsi, sleep apnea, dan sebagainya.

7. Perubahan suara yang mengecil

Suara yang dikeluarkan oleh penderita saat berbicara makin lama makin mengecil atau nada suara yang dihasilkan menjadi monoton. Pada kasus yang parah, penderita akan kesulitan berbicara.

8. Gangguan penurunan indra penciuman

Selain tremor, menurunnya fungsi penciuman atau hyposmia merupakan salah satu gejala parkinson yang paling terlihat. Penderita mungkin dapat mengalami kesulitan dalam mendeteksi, mengidentifikasi, dan membedakan bau.

9. Konstipasi

Konstipasi juga dapat dialami oleh penderita parkinson dan biasanya konstipasi merupakan salah satu gejala parkinson yang muncul sebelum gejala parkinson yang berefek pada fungsi motorik muncul.

10. Gangguan psikologis

Penyakit parkinson dapat menurunkan tingkatan dopamin dalam tubuh dan berefek pada suasana hati dan perilaku. Gangguan psikologis yang mungkin dialami oleh penderita adalah depresi, psikosis, kecemasan, dan sebagainya.


Penyakit dari A-Z & Daftar Lengkap, Nama, Jenis, Contoh

Suatu penyakit adalah suatu kondisi abnormal tertentu yang secara negatif mempengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh organisme, dan itu bukan karena cedera eksternal langsung apa pun. Klik disini ? untuk mengetahui nama-nama penyakit dan penjelasannya.

Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Daftar Nama Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Klik disini ? untuk mengetahui “Daftar Nama Obat Esensial dari World Health Organization”.


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Informasi penting tentang artikel kesehatan di PINTERpandai.com
Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Informasi perawatan / pengobatan yang diberikan di sini bukan kebijakan resmi dan tidak dimaksudkan sebagai saran medis untuk menggantikan keahlian dan penilaian tim Dokter perawatan kesehatan Anda. Ini dimaksudkan untuk membantu Anda dan keluarga Anda membuat keputusan berdasarkan informasi, bersama dengan dokter Anda. Dokter Anda mungkin memiliki alasan untuk menyarankan rencana perawatan yang berbeda dari opsi perawatan umum ini. Jangan ragu untuk bertanya kepadanya tentang pilihan perawatan Anda.

Kapan harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan?

Informasi medis di www.PINTERpandai.com tidak berlaku untuk semua orang dan itu bukan saran medis. Jika Anda memiliki masalah medis, pastikan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan. Jika Anda merasa memiliki keadaan darurat medis, segera hubungi dokter Anda atau nomor darurat setempat atau nomor 112 dari HP Anda.

Sumber bacaan: NHS (UK)

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing