1 Lot Saham Berapa Lembar Saham? 1 lot saham 100 lembar – Penjelasan dan Contoh

3 min read

1 Lot saham berapa lembar

1 Lot Saham Berapa Lembar Saham?

Jawabannya adalah 100 lembar saham untuk 1 lot.

Bursa Efek Indonesia telah menetapkan aturan sejak 6 Januari 2014 bahwa 1 lot Saham =  100 lembar saham.


1 Lot saham adalah

Lot merupakan satuan yang resmi digunakan dalam kegiatan penjualan atau pembelian saham berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sama seperti istilah satuan ‘celcius’ untuk pengukuran suhu dan ‘meter’ untuk jarak, dalam saham istilah ‘lot’ inilah yang resmi digunakan sebagai satuan saham di Indonesia.


Penjelasan 1 lot saham

Setiap perusahaan yang sahamnya bisa dibeli publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), adalah perusahaan tercatat. Atau bisa disebut emiten. Dalam pembelian saham, digunakan istilah “lot” sebagai satuan resmi dari BEI untuk pembelian dan penjualan saham.

Sebagai satuan resmi transaksi saham. Maka minimal untuk pembelian dan penjualan adalah satu lot saham. 1 Lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari BEI terkait perubahan isi satu lot saham tersebut.

Baca juga ? Bottom Fishing – Strategi Trading Stock Market (Pasar Saham) – Memanfaatkan peluang di perusahaan yang baru saja turun drastis


Contoh 1 lot saham

Sebagai contoh, jika anda menemukan harga sebuah saham perusahaan PT. XXX dengan Rp 1.000,- per lembar sahamnya, dengan modal dana Rp 100.000,- anda sudah dapat memiliki 100 lembar (1lot) saham sebuah perusahaan.

Perlu diperhatikan bahwa satuan ukuran penetapan lembar lot ini tidak sama di setiap bursa, karena setiap Bursa Efek di Negara lain memiliki aturan kebijakannya tersendiri. Aturan 100 lembar per 1 lot hanya berlaku di Bursa Efek Indonesia saja.


1 Lot saham berapa lembar
1 Lot Saham Berapa Lembar Saham? 1 lot saham 100 lembar – Penjelasan dan Contoh. Ilustrasi dan sumber foto: Needpix

Siapa yang bisa investasi saham?

Investasi saham bisa dilakukan oleh semua kalangan. Karena BEI mengeluarkan kebijakan terkait isi lembaran saham dalam satu lot saham untuk transaksi. Sebelumnya satu lot saham berisi 500 lembaran dan saat ini berisi 100 lembar saham. Kebijakan BEI tersebut tentunya menguntungkan banyak pihak. Karena tidak memerlukan dana yang sangat besar untuk berinvestasi saham.


Investasi Saham Atau Deposito Bank?

Dengan memiliki satu lot saham, maka akan menawarkan return atau hasil investasi yang lebih menjanjikan daripada deposito bank. Karena rata-rata return tahunan indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa mencapai 16% sampai 24% (% dapat berubah-ubah).

Sedangkan rata-rata keuntungan yang diperoleh dari deposito bank pertahunnya sekitar 6% sampai 7% (belum termasuk pajak dan % dapat berubah-ubah).


Cara menjadi investor saham

Setelah Anda mengetahui berbagai keuntungan yang didapat ketika menjadi investor saham dan memiliki satu lot saham. Kini saatnya Anda membuka tabungan saham dengan membuat rekening saham terlebih dulu.

Anda bisa membuka rekening investasi di bank atau platform reksa dana, yang akan bertindak sebagai perantara transaksi reksa dana saham antara kamu dengan BEI. Pastikan perusahaan sekuritas tersebut memiliki izin usaha dari badan pengawas pasar modal (Bapepam).

Dokumen apa saja untuk pembukaan rekening saham?

Di bank

Jika pembukaan rekening saham di bank, Anda membutuhkan fotokopi KTP, fotokopi NPWP, fotokopi halaman depan buku tabungan dan materai.

Di reksa dana

Dokumen-dokumen yang perlu kamu siapkan untuk membuka rekening saham cukup mudah, seperti: fotokopi KTP, fotokopi NPWP, fotokopi halaman depan buku tabungan dan materai.

Dana yang perlu kamu siapkan untuk nabung saham cukup fleksibel. Bisa menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan Anda. Bisa dimulai Rp100.000 sampai Rp10.000.000. Yang terpenting adalah, nominal tersebut tidak mempengaruhi pengeluaran Anda.


Memilih Saham Perusahaan yang Tepat – Cara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham Profesional

Berikut adalah cara memilih perusahaan yang tepat dan Anda harus mengetahui:

Cara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham Profesional

Cara terbaik untuk memperkuat keterampilan “analisa fundamental” Anda adalah melalui latihan. Bagaimana? Gunakan Benchmark stocks, kembangkan opini tentang hal tersebut dan analisakanlah hasilnya. Selanjutnya bacanya di ? Cara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham Profesional

Cara Membeli Saham Blue Chip Yang Aman

Kunci utama untuk cara membeli saham blue chip adalah, jangan tergesa-gesa!

1. Pelajari perusahaan yang ingin Anda perdagangkan
Jangan membeli saham hanya karena beberapa orang memberi tahu Anda untuk melakukannya. Pastikan untuk memahami perbedaan antara kapitalisasi pasar dan nilai perusahaan itu sendiri. Silakan baca laporan tahunan terbaru dan laporan triwulanan perusahaan (SEC 10-Ks dan 10-Qs). Baca semua laporan analis yang mungkin dan buat penilaian Anda.

2. Pelajari semua persyaratan hukum dan pajak
Memperdagangkan saham bukanlah hal yang mudah bagi pemula. Anda harus yakin bahwa semua yang Anda buat adalah legal dan tidak akan merugikan Anda di masa depan. Di beberapa negara jika Anda menjual kembali saham dalam waktu kurang dari enam bulan, Anda harus membayar pajak tambahan terlepas dari biaya untuk sistem perdagangan. Periksa apakah Anda dapat membeli saham internasional atau apakah lebih baik bagi Anda untuk mempertahankan saham lokal Anda.

3. Memahami sistem perdagangan Anda
Jika Anda menggunakan broker online, selalu bandingkan biayanya dengan para pesaingnya. Anda harus mengetahui semua biaya yang mungkin sebelum Anda mengirimkan setoran dana awal. Setoran awal ini dapat dari USD 500 hingga 2000, jadi Anda tidak bermain dengan uang kecil yang dapat dengan mudah Anda lepaskan…
Selanjutnya bacanya ? Cara Membeli Saham Blue Chip Yang Aman


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Clear Stream, Reuters

Informasi: investasi melibatkan risiko. Sebagai aturan umum, Anda hanya boleh memperdagangkan produk keuangan yang Anda kenal dan memahami risiko yang terkait dengannya. Peringatan risiko yang dijelaskan dalam setiap produk keuangan di atas ini tidak lengkap, Anda harus mempertimbangkan dengan cermat pengalaman investasi Anda, situasi keuangan, tujuan investasi, tingkat toleransi risiko dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan independen Anda mengenai kesesuaian situasi Anda sebelum melakukan investasi apa pun.