Jumat Agung (Good Friday) – Pekan Suci Pra Paskah – Wafat Yesus Kristus

9 min read

Jumat agung wafatnya yesus

Jumat Agung

Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.

Jumat Agung adalah hari libur nasional di Indonesia. Tanggal bervariasi; hari ini jatuh pada Jumat sebelum Minggu Paskah, yang merupakan hari Minggu pertama setelah bulan purnama Paskah pertama setelah vernal equinox resmi. Jumat Agung merupakan hari raya Kristen yang didasarkan atas peristiwa Kematian Yesus.


Yang harus diketahui tentang Jumat Agung

  • Gereja berduka karena kematian Kristus, menghormati Salib, dan mengagumi kehidupan-Nya atas ketaatan-Nya sampai mati.
  • Misa tidak dirayakan, Ekaristi tidak disucikan. Komuni berlangsung dengan hosti yang tersisa dari Kamis Putih.
  • Ruangan Gereja dikosongkan dari berbagai benda perhiasan, termasuk kain penutup altar dan lilin-lilin, sebagai tanda penghormatan.
  • Bejana air suci dikosongkan.
  • Pada hari Jumat Agung, jalan Salib sering kali didoakan di dalam atau di luar gedung Gereja.
  • Perayaan Liturgi Penderitaan Tuhan dilakukan di sore hari.
  • Imam mengenakan jubah merah (atau, menurut kebiasaan sebelumnya, hitam). Bila seorang Uskup memimpin atau membantu memimpin ibadat, ia mengenakan sebuah mitra satu lapis.

Baca juga ? Masa PraPaskah – Pekan Suci – Masa Pertumbuhan Jiwa


Liturgi Jumat Agung

1. Liturgi terdiri atas 3 bagian dalam Ritus Roma pada saat Jumat Agung:

  • Liturgi Sabda.
  • Penghormatan kepada Salib.
  • Perjamuan Kudus.

2. Selebran menghormat di depan altar (tanpa lagu pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembuka).

3. Pembacaan dari Yesaya 53 (tentang Hamba yang Menderita) dan Surat Ibrani.

4. Kisah Penderitaan dari Injil Yohanes dinyanyikan, sering kali dengan peran-peran yang dibagi-bagi.

5. Doa Umat Meriah: Ada 10 doa permohonan yang diucapkan oleh Gereja yaitu umat berdoa untuk Gereja, Sri Paus, orang-orang Yahudi, orang-orang bukan Kristen, orang-orang yang tidak percaya dan lain-lainnya.

6. Penghormatan kepada Salib: Sebuah crucifix dengan khidmat disingkapkan di hadapan umat. Umat menghormatinya dengan berlutut. Pada bagian ini, dinyanyikanlah “Reproaches“.

7. Komuni: Komuni dari hari sebelumnya dibagikan kepada umat.

8. Ritus Penutup: Imam menutup perayaan ini dengan mengulurkan kedua tangannya ke atas jemaat, tetapi berkat penutup bukan dengan tanda salib besar. Lalu dilanjutkan dengan perarakan keluar dalam keheningan, tanpa iringan lagu penutup atau membiarkan tetap dalam suasana “merenung dan berdoa”, berjaga-jaga lagi hingga Malam Paskah.

Baca juga: Doa Bapa Kami | Agama Katolik, Protestan, Bahasa Inggris dan Latin

Kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia

Kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat Manusia terjadi pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33 M. Menurut penanggalan Yahudi, Ia mati tergantung di atas salib, tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan (tanggal 15 Nisan, dimulai pada sekitar pk. 18:00 saat matahari terbenam).

Hukuman mati dengan disalibkan dijatuhkan atas perintah gubernur Kerajaan Romawi untuk provinsi Yudea, Pontius Pilatus, berdasarkan laporan para pemuka agama Yahudi saat itu bahwa Yesus Kristus mengaku sebagai Raja orang Yahudi. Berita penyaliban dan kematian ini dicatat di sejumlah tulisan sejarawan Kerajaan Romawi, orang Yahudi dan murid-murid Yesus. Catatan yang paling detail ditemukan di kitab-kitab Injil dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen.

Kematian Yesus dapat dilihat melalui 2 cara pandang yang berbeda:
  1. Kematian Yesus sebagai peristiwa sejarah.
  2. Kematian Yesus sebagai bagian dari rencana Allah.
Jumat agung wafatnya yesus
Jumat Agung (Good Friday) – Pekan Suci Pra Paskah – Wafat Yesus Kristus. Ilustrasi dan sumber foto: Magnus Bråth / Flickr

Kronologi Kematian Yesus

Di dalam Alkitab kisah penyaliban dan kematian Yesus dicatat dalam keempat Injil. Sekalipun keempatnya memiliki punya ciri khas tersendiri dalam menggambarkan peristiwa kematian Yesus, namun secara harmonis mencatat kronologi peristiwa penyaliban dan kematian Yesus sebagai berikut:

  1. Perjamuan makan di malam sebelum Yesus disalibkan (Perjamuan Terakhir)
  2. Pengkhianatan salah seorang murid terdekatnya, Yudas
  3. Yesus berdoa di taman Getsemani
  4. Penangkapan Yesus di taman Getsemani
  5. Pengadilan Yesus di hadapan pemuka-pemuka agama Yahudi
  6. Penyangkalan sebanyak tiga kali oleh murid terdekatnya, Petrus, bahwa ia mengenal Yesus.
  7. Pengadilan Yesus menurut hukum Romawi yang dilakukan oleh Pontius Pilatus
  8. Yesus dibawa ke Golgota untuk disalibkan. Di sana Dia mati dan kemudian dikuburkan di dekat sana.

Pengadilan terhadap Yesus

Kitab-kitab Injil melaporkan ada dua proses pengadilan yang berbeda terhadap Yesus: pengadilan Yahudi dan pengadilan Romawi.

Pengadilan Yahudi

Tercatat ada 3 kali pengadilan berdasarkan hukum Yahudi, yaitu di hadapan para pemimpin Yahudi:

  1. Di hadapan Hanas, mertua Imam Besar Kayafas.
  2. Di hadapan Imam Besar Kayafas.
  3. Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin).

Menurut hukum Yahudi, Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama, karena mengaku sebagai “Anak Allah”, berarti menyamakan diri-Nya dengan Allah dan ini merupakan penghujatan yang harus dihukum mati. Di bawah pemerintahan Romawi, pengadilan Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati. Oleh sebab itu, mereka melimpahkan kasus ini kepada pengadilan Romawi, supaya hukuman mati dapat dijalankan.

Pengadilan Romawi

Yesus mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi

  1. Dilakukan di hadapan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Pilatus tidak menemukan kesalahan.
  2. Setelah mendapati bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada raja Herodes Antipas yang memerintah daerah Galilea. Herodes tidak mendapati kesalahan pada Yesus, lalu mengirimkan-Nya kembali kepada Pilatus lagi.
  3. Terakhir kali Pilatus mengadili Yesus di atas kursi pengadilan resmi (bahasa Yunani: Litostrotos; bahasa Ibrani: Gabata) dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan.

Yesus disiksa

  • Selama di pengadilan, Yesus telah mengalami siksaan, dipukuli oleh prajurit-prajurit dari pemuka agama, dari raja Herodes dan tentara Romawi.
  • Setelah dijatuhi hukuman mati, serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu daripada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar, disuruh memikul kayu salib-Nya sambil berjalan menuju ke tempat penyaliban.

Jalan Kesengsaraan (Via Dolorosa)

Tempat penyaliban Yesus berada sedikit di luar tembok kota Yerusalem, di bukit yang disebut Tempat Tengkorak atau Golgota. Jalan yang dilalui Yesus menuju ke tempat penyaliban-Nya dikenal sebagai Via Dolorosa (=Jalan Kesengsaraan), atau “Jalan Salib”.

Simon orang Kirene

Para serdadu Romawi menggiring Yesus berjalan keluar dari benteng Antonia ke tempat penyaliban-Nya. Dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang baru datang dari luar kota bernama Simon. Penulis Injil Markus mengenali orang ini sebagai ayah Aleksander dan Rufus. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus pada bahunya.

Perempuan-perempuan Yerusalem

Sejumlah besar orang mengikuti Dia dalam perjalanan ke Golgota; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.

Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?” Hanya Injil Lukas yang mencatat perkataan ini.

Baca juga ? Via Dolorosa (Jalan Penderitaan) – Jalan Salib – Sejarah, Penjelasan, Lirik Lagu Inggris dan Indonesia


Via dolorosa jalan penderitaan jalan salib
Via Dolorosa (Jalan Penderitaan) – Jalan Salib – Sejarah, Penjelasan, Lirik Lagu Inggris dan Indonesia. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

Yesus disalibkan

  • Yesus digantungkan pada kayu salib dengan dipaku kedua tangan dan kaki-Nya.
  • Ia mulai digantung di salib sejak sekitar pukul 9 pagi.
  • Pada pukul 12 siang sampai pukul 3 sore kegelapan melanda daerah itu.
  • Di antara jam 3 sampai 6 sore, Yesus mati.

Dua orang lain yang bersama-sama disalib

Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penjahat (Matius dan Markus secara spesifik menyebut mereka “penyamun”), seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Yesus di tengah-tengah.

Penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya seperti orang-orang banyak yang menyaksikan penyaliban itu.

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi kemudian yang seorang menegor dia, katanya:

“Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”


Orang-orang yang menyaksikan kematian Yesus

  • Sebelum digantungkan di atas salib, para serdadu memberi Dia minum anggur bercampur empedu, untuk menghilangkan rasa sakit. Setelah Yesus mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.
  • Sesudah menyalibkan Dia para prajurit membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.

[Catatan: menggenapi nubuat Daud (tahun ~1000 SM) dalam Mazmur 22:19: “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”]

  • Lalu para prajurit duduk di situ menjaga Dia.
  • Prajurit dan orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
  • Imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.”
  • Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya.
  • Saat Yesus berteriak “Eli, Eli, lama sabakhtani”, sebagian orang yang berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia.” Seorang dari mereka mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Orang-orang lain berkata: “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.”
  • Ada di situ banyak perempuan yang berdiri melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus (muda) (yaitu ibu Yesus sendiri) dan Yoses (atau Yusuf), dan ibu anak-anak Zebedeus, Salome, dan banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.

Tulisan di kayu salib

Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum. Tulisan itu dibuat dalam 3 bahasa: Latin (bahasa resmi pemerintah Romawi), Yunani (bahasa yang lebih umum dipakai), Ibrani (bahasa setempat).

Para pakar menduga bahwa masing-masing Injil mencatat tulisan dalam bahasa yang mereka kenal baik: Matius mencatat tulisan bahasa Ibrani; Lukas mencatat tulisan Yunani; Yohanes, yang menulis Injil-Nya di kemudian hari, mengingat tulisan bahasa Latin; Markus mencatat kata-kata yang dipakai bersama di ketiga tulisan itu dalam Injilnya. Buktinya adalah bahwa jumlah huruf dan kata-kata akan membuat tulisan-tulisan itu kurang lebih sama panjangnya, jika mengikuti bahasa-bahasa tersebut.

  • Matius mencatat: “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.” bahasa Ibrani: זֶה הוּא יֵשׁוּעַ מֶלֶךְ הַיְּהוּדִים
  • Markus mencatat: “Raja orang Yahudi.”
  • Lukas mencatat: “Inilah raja orang Yahudi.” & bahasa Yunani: Ό Βασιλεὺς Τῶν Ἰουδαίων Οὗτος
  • Yohanes mencatat: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” bahasa Latin: IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM (disingkat INRI)

Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam 3 bahasa. Imam-imam kepala orang Yahudi menyampaikan keluhan kepada Pilatus: “Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.” Jawab Pilatus: “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”


Perkataan Yesus di atas salib

Tercatat Yesus mengatakan 7 kalimat selama disalibkan sampai matinya.

  1. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
  2. Kata Yesus kepadanya (salah satu penjahat yang disalib di sampingnya): “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
  3. Ketika Yesus melihat ibu-Nya (Maria) dan murid yang dikasihi-Nya (=Yohanes anak Zebedeus) di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
  4. Pada kira-kira jam 3 siang berserulah Yesus dengan suara nyaring:”Eli, Eli, lama sabakhtani?” atau “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
  5. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia—supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci–:”Aku haus!”
  6. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya.
  7. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya:”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”

Yesus wafat

Waktu dan tanggal

Kematian Yesus terjadi setelah jam 3 sore dan sebelum jam 6 malam. Pada saat yang sama, domba Paskah disembelih di Bait Suci, yaitu menurut aturan ketat dari hukum Taurat dilaksanakan antara pukul 3 sampai 5 sore, tanggal 14 Nisan.

Peristiwa yang menyertai kematian Yesus

Ketika Yesus mati, Injil mencatat terjadinya hal-hal aneh berikut ini:

  • Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah
  • Terjadilah gempa bumi
  • Bukit-bukit batu terbelah
  • Kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
  • Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi
  • Kepala pasukan (yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian) berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” dan juga ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”
  • Datanglah prajurit-prajurit untuk mematahkan kaki orang-orang yang disalib, supaya cepat mati dan mayat-mayat dapat diturunkan. Hal ini atas permintaan orang-orang Yahudi kepada Pilatus, berhubung hari itu hari persiapan sebelum Paskah Yahudi. Ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
  • Sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
  • Yusuf dari Arimatea meminta mayat Yesus kepada Pontius Pilatus dan setelah dikabulkan segera mengapani mayat-Nya dengan bubuhan rempah-rempah oleh Nikodemus dan menguburkan mayat itu dalam kuburan yang dimiliki oleh Yusuf.

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Loyala Press, CatholiCity, Beliefnet, Christian Bible Reference

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *