Ajaran Utama Konghucu (Konfusius / Konfusianisme) – Keyakinan dan Ajaran Konfusianisme

10 min read

Ajaran Utama Konghucu (Konfusius / Konfusianisme) - Keyakinan dan Ajaran Konfusianisme

Ajaran Utama Konghucu

Ajaran Konfusianisme atau Konghucu yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Temukan ajaran utama Konghucu, keyakinan dan ajaran Konfusianisme.

Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Konghucu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Ia meninggal dunia pada tahun 479 SM.

Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan beliau menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: “Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut”.

Ajaran Utama Konghucu – 5 Sifat Kekekalan / Mulia (Wu Chang)

Wu Chang adalah Lima Sifat Mulia Ajaran Agama Khonghucu ( 儒 教 – Ru Jiao). Ini adalah hasil rumusan Dong Zhong Shu (董 仲 舒) seorang tokoh Agama Khonghucu di awal dinasti Han (漢) 206 BC – 220 AD. yang mengacu pada Empat Benih Kebajikan yang bersemi dalam hati nurani, yakni Ren Yi Li Zhi (仁 義 禮 智).

Ditambah dengan sikap yakin & percaya akan kebenaran itu serta Konsekuen & Dapat Dipercaya (信 – Xin) dalam pengamalannya sehingga menjadi Lima Kebajikan, pedoman kehidupan manusia.

Xin/Dapat di percaya merupakan sifat yang harus di kembangkan terlebih dahulu baru empat sifat yang lain dapat berkembang.
Tanpa sifat Xin / Dapat di percaya ini ada, empat sifat yang lain jadi tidak berarti.

1. Ren – Cinta Kasih yaitu sifat mulia pribadi seseorang terhadap moralitas, cinta kasih, kebajikan, kebenaran, tahu-diri, halus budi pekerti, tenggang rasa, perikemanusiaan.

Ini merupakan sifat manusia yang paling mulia dan luhur.

Dari karakteristik hurufnya, Ren (仁) bisa diartikan:

A. Benih Kemanusiaan (人 / Ren = manusia; dan 二 / Er = benih) B. Tatanan hubungan antar manusia (人 = manusia; dan 二 = dua) Secara garis besar Ren ( 仁 ) dapat diartikan Kemanusiaan. Bila ditinjau dari ajaran Agama Khonghucu (儒 教 – Ru Jiao) yang terkandung dalam Kitab Sucinya Si Shu (四 書) & Wu Jing (五 經) maka bisa diartikan lebih luas sebagai berikut:

– Rasa Berbelas-kasihan

Yang berarti rasa & hasrat kecenderungan guna menmberi dan menerima kasih sayang antara sesama manusia
(Basis Solidaritas Humanis)

– Cintakasih

Yang merupakan simpati & perasaan paling dalam dari diri manusia; Yang murni dan tulus, ikhlas & selaras dalam kemanusiaan
(Hakiki Atas Hubungan Manusia)

– Kebaikan

Yang patut dan layak ada dalam hubungan antar manusia; ini bisa berarti Tata Dasar Kemanusiaan yang diharapkan juga diterima
(Etika Moral).

Dengan demikian penerapan sifat welas asih akan menuntun kita menjaga pantangan pertama dari Lima Pantangan yaitu Jangan Membunuh.

2. Yi – Kebenaran/ Keadilan/ Kewajiban yaitu sifat mulia pribadi seseorang dalam solidaritas serta senantiasa membela kebenaran.

Bila Ren sudah ditegakkan, maka  Yi harus menyertai.

Bangun huruf Yi (義) terdiri dari tiga bentuk karakter, yakni:

( \ / & 王 & 我 ) yang berarti : ( \ / ) = Yin – Yang ; Dan (王 / Wang) = Raja; mencakup / merangkai Tian Di Ren (天 地 人) Dan (我 / Wo) = saya, pribadi → Jadi Yi (義) dari karakteristik hurufnya dapat diartikan:

A. Paduan yang selaras dalam unsur Yin – Yang; Yang menembus Tri Tunggal; Tian – Di – Ren, yang wajib dijunjung tiap pribadi / saya.

B. Yang harus dijunjung sebagai ‘Raja’ / di ‘Raja’ kan oleh ‘saya’ dengan dan dalam pergerakan maupun keselarasan Yin – Yang.

Dari sini dapat disimpulkan secara garis besar Yi (義) dapat diartikan rasa Kewajiban Moral dasar manusia. Bila ditinjau dari berbagai ayat dalam Kitab Suci Agama khonghucu, pada dasarnya bisa diartikan lebih lanjut, sbb:

– Rasa Malu dan Tidak Suka

Yang berarti rasa risih untuk ingkar dari kewajiban moral dan tidak bisa menerima apabila begitu, ada panggilan naluri untuk menjunjung tinggi pelaksanaan (tekad) tidak mau melanggar.

– Kebenaran / Keadilan / Kewajiban / Konsekuen

Dasar acuan & hukum hubungan antar manusia, kaidah memperhatikan timbal-balik tenggang-rasa, kewajiban akan sesuatu, karena harus & layak. Jalan utama dalam menempuh kehidupan.

– Budi Pekerti yang Bajik

Yang dijunjung dan menjadi pegangan di dalam hidup manusia dalam bermasyakat dengan sesama (Hukum / Aturan Hidup).
Sifat kedua yaitu Yi / Kebenaran / Jiwa Satria berkembang maka pantangan kedua yaitu jangan mencuri akan dapat di jaga.

3. Li – Kesusilaan/ Kepantasan yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang bersusila, sopan santun, tata krama, dan budi pekerti.

Semula Li hanya dikaitkan dengan perilaku yang benara dalam upacara keagamaan, tetapi selanjutnya diperluas hingga ke adat-istiadat dan tradisi dalam masyarakat.

Huruf Li (禮) terdiri dari 2 bangun huruf jadi, yakni: (礻& 豊). Huruf Shi ( 礻), menunjukkan hal yang berkenaan dengan peribadahan, doa & harapan serta hal yang berhubungan / bersifat spiritual, maka huruf yang mengandung radikal ‘Shi’ dapat disiratkan atau disimpulkan pasti berkaitan dengan apa yang tersebut diatas. Huruf Li (豊), perangkat, sarana, struktur, untuk peringkat, upacara, tatanan. Terdiri dari huruf 曲 – Qu (alunan – lagu) & 豆 – Dou (kacang-kacangan) Dengan demikian secara garis besar dapat dikatakan Li (禮) mempunyai arti:

Tatanan Peribadahan melingkupi penggenapan Kodrati Kemanusiaan dalam seluruh aspek kehidupan sebagai insan Tuhan. Hal ini dapat dilihat:

Aturan dari Tuhan yang mengatur hubungan antara manusia untuk saling menghormati, dengan memperhatikan peringkat dan tatanan yang mengindahkan.

Sarana struktur dalam upacara, yang mengandung ritual, yang berhubungan denganNya (Transenden), baik dalam bentuk formal maupun dalam bentuk aplikasi Ritual Hidup & Tingkah laku manusia sehari-hari.
Dari Kitab Suci Agama Khonghucu dapat diperluas, dipertegas sebagai sikap dasar, sbb:

– Rasa Hati Hormat dan Mengindahkan

Suatu rasa untuk membedakan dalam bertingkah-laku dengan mengacu pada tatanan peringkat guna mewujudkan hubungan yang ‘indah’ & patokan dasar dalam berbuat dengan tidak melanggar FirmanNya.

– Kesusilaan

Aturan Hidup / Tata-krama / Sopan-santun yang menjadi referensi kelayakan / kepantasan / kepatutan sebagai mahluk sosial, saling menghormati & patuh pada norma hidup insan berbudaya, membina- diri dalam batas-batas kesusilaan dalam menikmati daya rasa romantika hidup hubungan antar manusia, inilah peradaban / budaya manusia.

– Upacara

Panggilan suci untuk bersembahyang kehadirat Tuhan, sarana (alam), dan leluhur. Ritual & liturgi upacara ; mewujudkan iman taqwa dalam seluruh bentuk dan bagian kehidupan sehari-hari. Disini mencakup peribadahan & ibadah kepada supra-natural. Didalamnya tersembunyi misteri makna hidup manusia ‘sebelum & sesudah’
(先 天 – Xian Tian & 後 天 – Hou Tian)

Sifat ketiga Li / sopan santun menuntun pada menjaga kesusilaan , dengan demikan pantangan ketiga: Jangan berbuat Zina dapat di pertahankan.

4. Zhi – Bijaksana yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang arif bijaksana dan penuh pengertian.

Kong Hu Cu merangkaikan munculnya kebijaksanaan seseorang dengan selalu sabar dalam mengambil tindakan, penuh persiapan, melihat jauh ke depan, serta memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Huruf Zhi (智) terdiri dari tiga gugus huruf (矢 & 口 & 日)

Yang dalam bentuk final masing-masing mempunyai arti (矢) = Shi, perbuatan yang tajam, tepat, kena bagai anak panah dan meluncur jitu menuju sasa ran;
(口) = Kou, perkataan, perbuatan; dan (日) = Ri, hari-hari, sehari-hari, selalu. Adapun Huruf ( 矢 ) Shi, itu sendiri terdiri atas dua radikal ( 人 & 大 ) Ren, Manusia & Da, Besar.

Pada dasarnya Zhi (智) bisa ditegaskan sebagai Pengetahuan / Pengertian akan ‘Pola Benar’ konsep Tuhan akan alam semesta & segala, yang berarti; mempunyai implikasi luas mencakup seluruh pola laku manusia dan norma sosial serta akan kebijaksanaan sejati. Lebih lanjut marilah kita simak:

Perbuatan Orang Besar yang begitu tajam, tepat, kena, selaras dengan kebenaran pola-Nya. Dan itu memancar dalam hidup sehari-hari dan selalu ditingkatkan agar mencapai puncaknya. Demikian perbuatannya, demikian perkataannya senantiasa mengacu pada belajar untuk tahu dan berlatih agar mengerti, mencari kebenaran sejati, untuk mencapai kebijaksanaan tertinggi dengan tanpa satu haripun meninggalkannya
Perwujudan tingkah harmonis dengan Firman Tuhan, yang menjadikan perbuatan dan pembicaraan dalam sehari-hari tepat & kena, sehingga membentuk manusia benar
Dari ayat Kitab Suci agama Khonghucu dapat dijabarkan secara pokok, sbb:

– Rasa Hati Membenarkan dan Menyalahkan

Rasa nurani untuk membedakan yang benar dan yang salah, untuk kemudian Memegang yang benar, dari sinilah kebijaksanaan berawal, dan ini mencakup sikap: Agamis, Filosofis, Pengetahuan.

– Kebijaksanaan

Naluri belajar dan berlatih untuk mencapai kebenaran hakiki, dalam kehidupan agama & dunia ilmu, mencakup: Jalan Suci Tuhan & Hukum Tuhan yang tertuang dalam pola kaji & konsep fikir terpadu antara pengetahuan dan perbuatan, yang menjadi Maha Kurnia-Nya.

– Kearifan & Kepandaian

Suatu bekal manusia sinkron dengan (天 地 人 – Tian Di Ren); Dalam harmonis daya hidup rohani-jasmani; menyelaraskan hidup dalam Jalan Suci dan menggenapi Hukum Tuhan atas semesta ; Demikian manusia dan perintah-Nya atas manusia yang dicari dalam agama & ilmu.

Orang yangmemiliki Zhi / kearifan tahu mana yang baik , mana yang tidak, mana yang boleh dikatakan , mana yang tidak boleh diucapkan, sehingga sifat zhi / kearifan berkembang , maka pasti bisa menjaga pantangan keempat yaitu Jangan Berbicara Bohong.

5. Xin – Dapat dipercaya yaitu sifat pribadi seseorang yang selalu percaya diri, dapat dipercaya orang lain, dan senantiasa menetapti janji.

Huruf Xin (信) terdiri dari dua bagian, yaitu (人 & 言) yang mengandung anasir Huruf (人 – Ren), Manusia & Huruf (言 – Yan), perbuatan dan ucapan. Dengan demikian Xin (信) bisa diartikan:

Perbuatan & Perkataan manusia hendaknya tidak melupakan dirinya yang ‘manusia’; harkat – hakekat kemanusiaannya yang difirmankanNya, menjadi Watak Sejati Manusia, yang menjadi Karunia sekaligus Kewajiban manusia dalam hidupnya di dunia, yakni
benih: Ren, Yi, Li, Zhi (仁 義 禮 智)
Menjadi manusia yang percaya aka kebanaran hal tersebut diatas, dan dapat dipercaya dalam pengamalannya. Dalam kehidupannya pun selalu mempunyai sikap percaya dan dapat dipercaya dalam berbagai konteks hubungan baik dalam laku maupun kata. Demikian tumbuh suatu keyakinan dan sikap tabah & tahan uji coba, kemantapan untuk tidak mengecewakan dan niat menepati serta menggenapi, tidak berpura-pura, munafik dan semu dalam menjalankan kebajikan.
Dari ayat suci Agama Khonghucu, dapat dirumuskan, sbb:

– Berlaku Jujur terhadap diri-sendiri

Rasa untuk konsekuen bertanggung-jawab kepada diri-sendiri akan Watak Sejatinya, predikat dirinya, perbuatan & perkataannya, Satya kepada Firman-Nya.

– Ketulusan Total

Rasa percaya akan prinsip moral kebajikan, dan membangun hubungan dengan manusia atas dasar hubungan percaya dan dapat dipercaya. Kemurnian secara bulat & utuh dalam hidup beragama, juga dalam aspek kehidupan yang lain. Inilah unsur mutlak untuk hidup bersama / bermasyarakat.


Ajaran Utama Konghucu (Konfusius / Konfusianisme) - Keyakinan dan Ajaran Konfusianisme
Confucius lahir pada tahun 551 SM di Qufu, Cina. Dia adalah objek pemujaan secara anumerta, sampai dinobatkan sebagai “Dewa Tertinggi” di Cina. Beberapa kuil didedikasikan untuknya, di kota-kota besar Cina dan di Timur Jauh, dengan model Qufu.
Konfusianisme berdampak kuat pada budaya, psikologi, dan etika orang Tionghoa dan orang lain di negara tetangga, termasuk Vietnam. Konfusius dihormati sebagai “Guru dari sepuluh ribu generasi”.
Kuil Sastra di Hanoi didirikan pada 1070 oleh para penguasa Ly dengan model ini. Sebuah Akademi Nasional ditambahkan ke Kuil pada tahun 1076. Itu diubah menjadi Perguruan Tinggi Nasional yang tetap di Hanoi sampai 1807 ketika dipindahkan ke Hue. Sebagian dihancurkan oleh Perang, Kuil dibangun kembali pada tahun 1954. Sumber foto: Jean-Pierre Dalbéra / Wikimedia Commons

Ajaran Dasar: Tian, Xing, Ren

1. Tian

Tian adalah Maha Pencipta alam semesta. Manusia tidak dapat memahami hakikat sejati Tian sehingga Ia dilambangkan dengan ciri-ciri berikut:

Yuan: yang selalu hadir.
Heng: yang selalu berhasil.
Li: yang selalu membawa berkah.
Zhen: yang selalu adil, tidak membeda-bedakan.

2. Xing

Xing adalah jati diri manusia, kodrat, yaitu perwujudan firman Tian (Tian Ming) dalam diri manusia. Xing menghubungkan Tian dengan segala ciptaannya. Manusia sulit mengenali xingnya karena tertutup oleh emosi, napsu; maka manusia harus dibimbing dengan pedoman etika. Meskipun xing setiap manusia berbeda-beda, tetapi memiliki satu persamaan yaitu Ren (perikemanusiaan).

3. Ren

Ren atau perikemanusiaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Zhong (setia) dan Shu (solidaritas).

Zhong merupakan kependekan dari istilah zhong yi Tian (lit. setia kepada Tuhan), yaitu berserah diri,lahir dan batin kepada Tuhan.
Shu merupakan kependekan dari istilah shu yi ren (lit. solider kepada sesama manusia atau “cinta kasih sejati”.
Terdapat dua istilah yang menerangkan arti Shu lebih lanjut.

Ji shuo bu yi wu shi yi ren, yaitu “apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain”. (Lunyu)
Ji yi li er li ren, ji yi da er da ren, yaitu “kalau ingin tegak, buatlah orang lain juga tegak; jika ingin maju, buatlah orang lain juga maju”.

8 Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui)

Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:

  1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
  2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
  3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
  4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
  5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
  6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
  7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
  8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)

5 Etika / Norma Kesopanan (Wu Lun)

Lima hubungan norma etika dalam bermasyarakat merupakan bentuk dasar interaksi manusia. Dengan menjalani kehidupan yang sesuai dengan asas Wu Lun, seseorang akan menikmati keselarasan dalam kepribadiannya maupun dalam hubungannya dengan masyarakat.

  • Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan
  • Hubungan antara Suami dan Isteri
  • Hubungan antara Orang tua dan anak
  • Hubungan antara Kakak dan Adik
  • Hubungan antara Kawan dan Sahabat

Delapan Kebajikan (Ba De)

Delapan Kebajikan (Ba De):

  1. Xiao – Laku Bakti; yaitu berbakti kepada orang tua, leluhur, dan guru.
  2. Ti – Rendah Hati; yaitu sikap kasih sayang antar saudara, yang lebih muda menghormati yang tua dan yang tua membimbing yang muda.
  3. Zhong – Setia; yaitu kesetiaan terhadap atasan, teman, kerabat, dan negara.
  4. Xin – Dapat Dipercaya
  5. Li – Susila; yaitu sopan santun dan bersusila.
  6. Yi – Bijaksana; yaitu berpegang teguh pada kebenaran.
  7. Lian – Suci Hati; yaitu sifat hidup yang sederhana, selalu menjaga kesucian, dan tidak menyeleweng/ menyimpang.
  8. Chi – Tahu Malu; yaitu sikap mawas diri dan malu jika melanggar etika dan budi pekerti.

Sekilas tentang Agama Konghucu

Siapa Tuhan agama Konghucu?

Dalam agama Khonghucu (Rujiao) sebutan Tuhan adalah 天 TIAN (baca, Ti’en) yang berarti Satu Yang Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Esa. Dalam kitab suci agama Khonghucu 五經 Wujing (Kitab Yang Lima) ada beberapa istilah/sehutan Tuhan seperti Huang Tian, Min Tian, Shang Di dsb. Utusan Tuhan yang bernama Kongzi menyebutnya dengan TIAN.

Siapa pendiri agama Khonghucu?

Kong Hu Cu (filsuf)
Confucius (Tionghoa: 孔 ; Pinyin: Kong) (Tiong: 丘 ; Py: Qiū)
Lahir: 28 September 551 SM Qufu, Dinasti Zhou
Meninggal: 479 SM (usia 71–72) Qufu, Dinasti Zhou

Baca juga ? Proses Peribadatan Agama Konghucu, Jadwal Pelaksanaan Peribadatan

Agama Konghucu beribadah dimana?

Litang (Tempat dibabarkan nya ayat-ayat dalam kitab Suci Agama Khonghucu).

Kelenteng / Bio / Miao (Tempat Ritual sembahyang kepada para Shenming dan Leluhur dalam Agama Khonghucu).

Kelenteng, 廟 Miao; kelenteng pada umumnya digunakan sebagai sarana tempat bersembahyang/ibadah oleh kebanyakan orang Tionghoa (Buddha, Khonghucu dan Tao) sehingga kadang-kadang kita sulit membedakan apakah mereka itu penganut agama Buddha Mahayana, Khonghucu atau Tao.

Kitab Suci Agama Khonghucu

Kitab Agama Khonghucu terdiri dari 2 Jenis kitab:

1. Wu Jing (五 經) (Kitab Suci yang Lima), Wu jing biasa disebut juga kitab yang mendasari karena merupakan sumber dari Kitab Sishu.

Kitab ini terdiri dari:
-Kitab Sanjak Suci 詩經 Shi Jing
-Kitab Dokumen Sejarah 書經 Shu Jing
-Kitab Wahyu Perubahan 易經 Yi Jing
-Kitab Suci Kesusilaan 禮經 Li Jing
-Kitab Chun-qiu 春秋經 Chunqiu Jing

2. Si Shu (Kitab Yang Empat), Kitab Si shu biasa disebut juga kitab yang pokok karena berisi pokok – pokok dari ajaran Khonghucu.

Kitab ini terdiri dari:
-Kitab Ajaran Besar – 大學 Da Xue
-Kitab Tengah Sempurna – 中庸 Zhong Yong
-Kitab Sabda Suci – 論語 Lun Yu
-Kitab Mengzi – 孟子 Meng Zi
Kitab Sishu dalam bentuk digital bisa didownload >[DISINI]<
Note:
-Zaman dulu, dalam membaca kitab suci, ada lantunannya (bukan datar saja), ini saja sudah termasuk Nian Jing (Liamkeng : Hokkian). Dalam buku SGSK ada contoh Liamkeng, yaitu renxin Wei Wei.
-Jadi Kitab Agama Khonghucu bukan Sutta dan alkitab.

Baca juga ? Kitab Suci Agama Konghucu : Lima Klasik (Wu Jing) dan Empat Kitab (Si Shu)

Hari raya Agama Khonghucu

1 bulan I (Zheng Yue) – Tahun Baru Imlek/Kongzili/Yinli/Xin Zheng
4 bulan I – Menyambut turunya malaikat dapur (Chao Chun).
8/9 bulan I – Jing Tian Gong (Sembahyang Besar kepada Tuhan YME)
15 bulan I – Shang Yuan/Yuan Xiao atau Cap Go Me
18 bulan II (Erl Yue) – Hari Wafat Nabi Kongzi (Zhi Sheng Ji Zhen)
5 April – Hari Sadranan (Qing Ming)
5 bulan V (Wu Yue) – Duan Yang/Duan Wu/Bai Chun [maknanya] 29 bulan VII – Sembahyang Arwah Umum.
15 bulan VII (Ji Yue) – Jing He Ping/Jing Hao Peng
15 bulan VIII (Ba Yue) – Zhong Qiu (Sembahyang Purnama Raya)
27 bulan VIII (Ba Yue) – Zhi Sheng Dan (Hari Lahir Nabi Kongzi)
15 bulan X – Xia Yuan.
22 Desember – Dong Zhi (Hari Genta Rohani)
24 bulan XII (Shi Erl Yue) – Hari Persaudaraan &amp; Naiknya malaikat dapur (Chao Chun).

Note:
Kalender Imlek terbukti dibuat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah ditata kembali oleh Nabi Kong Zi.
Tahun Zaman Nabi Khongcu Tahun Baru jatuh 22 Desember.

4 Februari pergantian musim dingin ke musim semi. Jadi imlek bukan perayaan musim semi. Perkiraan tanggal 1 imlek, rentang waktunya 15 hari kedepan dan 15 hari kebelakang dari 4 Februari tersebut. Tiap 4 atau 5 tahun sekali ada bulan ke 13, untuk menggenapi agar perhitungan tersebut tidak berubah.

Baca juga ? Hari Besar Konghucu, Perayaan dan Hari Penting

Simbol Agama Khonghucu

Genta Rohani / Mu Duo.

Genta Rohani / Mu Duo : terbuat dari logam, tetapi pemukulnya menggunakan kayu, oleh karena itu dinamakan Mu Duo/Bok Tok, Mu/Bok = artinya kayu. Sedangkan Duo/Tok = artinya genta yang terbuat dari logam, karena itu huruf Duo/Tok terdapat unsur logamnya.

Jadi jelas lambang Genta memberi arti : bahwa Nabi Khongcu diutus oleh Tian untuk memberitahukan / menjelaskan / menyebarkan tentang Firman / perintah Tian , maka di Indonesia berdasarkan kongres pada waktu itu menetapkan “GENTA” sebagai lambang lembaga agama Khonghucu yg ada di Indonesia.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: AngelFire, Confucius

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *