Cairan Serebrospinal Pembersih Racun Otak Pada Saat Tidur – Penemuan Penting!

4 min read

cairan serebrospinal otak

Cairan Serebrospinal Pembersih Racun Otak Pada Saat Tidur

Sementara otak tidur, cairan serebrospinal membersihkan racun berbahaya, sebuah proses yang dapat mengurangi risiko Alzheimer, kata para peneliti. Sejumlah besar cairan serebrospinal membengkak setiap 20 detik saat Anda tidur nyenyak.

Para ilmuwan memperhatikan bahwa selama tidur, sistem yang mengedarkan cairan serebrospinal melalui otak dan sistem saraf adalah “memompa cairan ke otak dan mengeluarkan cairan dari otak dalam kecepatan yang sangat cepat,”

Itu dari mekanisme yang menghubungkan tidur dengan memori dan penyakit degeneratif saraf, termasuk penyakit Alzheimer. Ini adalah “gelombang” sebenarnya dari cairan serebrospinal (CSF: Cerebrospinal Fluid) yang uraiannya baru saja dibuat di jurnal internasional Science.

Selama tidur, aliran cairan serebrospinal di otak meningkat secara dramatis, mencuci protein racun berbahaya yang menumpuk di antara sel-sel otak selama kita terbangun, sebuah studi tentang tikus yang telah dibuat.

Hasil studi menjelaskan mengapa hewan dan manusia perlu tidur. Jika ini terbukti benar pada manusia juga, itu bisa membantu menjelaskan hubungan misterius antara gangguan tidur dan penyakit otak, termasuk Alzheimer.

cairan serebrospinal otak
Cairan Serebrospinal Pembersih Racun Otak Pada Saat Tidur – Penemuan Penting! Ilustrasi dan sumber foto: NeedPix

Warna cairan serebrospinal

Jika warna cairan kemerahan, ada kemungkinan bahwa ada beberapa jenis perdarahan atau obstruksi di sumsum tulang belakang. Namun, darah ini mungkin berasal dari tusukan itu sendiri yang dilakukan dalam tes pungsi lumbal.

Di sisi lain, ketika ada peningkatan protein atau perdarahan lebih dari tiga hari yang lalu, cairan terlihat kuning, oranye atau coklat..

Apakah cairan zalir serebrospinal?

Zalir serebrospinal (bahasa Inggris: Liquor cerebrospinalis, cerebrospinal fluid, CSF) adalah sejenis cairan tubuh yang menempati ruang sub-arachnoid dan sistem ventrikular yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. CSF merupakan larutan yang menyangga sistem saraf pusat. Oleh karena CSF, otak dapat mengambang dengan sempurna dan tidak mengalami gangguan oleh beratnya sendiri, terutama saat terjadi gerakan kepala.

Bagaimana bocornya cairan serebrospinal dalam otak?

Kebocoran cairan serebrospinal pada otak disebabkan oleh robekan di jaringan lunak yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang yang disebut dura meter. Rata-rata orang yang mengalami kondisi ini pernah mengalami trauma di kepala, operasi di kepala, atau memiliki tumor di otak.

Jadi, penyebab hidung meler bukan hanya sinusitis, pilek, flu, atau alergi saja. Cairan yang keluar tersebut bisa jadi merupakan lendir berlebihan akibat infeksi virus, bakteri, dan alergen atau juga cairan pada otak yang mengalami kebocoran. Walaupun demikian, kebocoran cairan otak sangat jarang terjadi.

Gejala lain pada kebocoran cairan otak yang perlu diwaspadai, misalnya:

  • Sakit kepala
  • Telinga berdenging
  • Gangguan penglihatan; mata sakit dan pandangan kabur
  • Leher kaku
  • Mual dan muntah
  • Kejang

Setiap pasien dengan kondisi ini memiliki gejala yang berbeda-beda. Biasanya, kepala akan terasa sangat sakit ketika menundukkan kepala, bangun dari posisi duduk, dan sebaliknya. Sementara cairan yang keluar berwarna jernih dan akan semakin banyak keluar saat memiringkan kepala, menundukkan kepala, atau ketika mengejan.

Cara mengatasi kebocoran cairan otak

Mengatasi kebocoran cairan otak dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung dari keparahan kondisi masing-masing. Pertama, melakukan pembedahan dengan memasukkan saluran kecil yang disebut shunt untuk menguras sebagian cairan.

Kemudian, dokter akan merekomendasikan pasien untuk beristirahat penuh (bed rest) agar jaringan yang robek dapat pulih dengan sendirinya. Kedua, jika kebocoran yang terjadi lebih besar, maka Anda dilakukan penambalan pada bagian yang mengalami kebocoran dengan jaringan lain sejenis yang ada di tubuh pasien.

Fungsi Cairan Serebrospinal (CSS)

  • Untuk melindungi sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dari trauma berupa tekanan atau benturan dari luar.
  • Berperan dalam menjaga tekanan intrakranial (tekanan dalam ruang tengkorak) dalam batas yang normal.
  • Dapat berperan dalam mempertahankan lingkungan cairan agar sesuai dengan otak.
  • Untuk mengapungkan otak, sehingga apabila terjadi tekanan atau benturan, tidak langsung mengenai otak, sehingga dapat meminimalkan cedera yang terjadi.
  • Dapat menunjang keseimbangan komposisi jaringan di dalam tengkorak.

Letak Cairan Serebrospinal (CSS)

Secara anatomis, cairan serebrospinal ditemukan di dalam ruang-ruang otak (ventrikel) otak), yaitu sebagai berikut :

  • Ruang subaraknoid (ruang antara dua lapisan membran yang membungkus otak).
  • Ventrikel otak (ruangan berisi cairan di dalam otak).
  • Kanal pusat sumsum tulang belakang.
  • Cairan ini dihasilkan di dalam pleksus koroid yang terdapat di atas (atap) ventrikel ketiga dan keempat dan pada dinding tengah ventrikel lateral.

Cairan ini dapat dihasilkan terus menerus, yang diimbangi dengan proses penyerapan kembali (absorpsi) kembali ke dalam darah. Baca juga: Bagian Otak Manusia dan Fungsinya

Proses Terbentuknya Cairan Serebrospinal (CSS)

  1. Sebagian besar cairan serebrospinal (sebanyak 2/3 atau lebih) diproduksi di dalam pleksus koroideus ventrikel serebri.
  2. Sejumlah kecil dari cairan serebrospinal ini dibentuk oleh sel ependim yang membatasi ventrikel serta juga membran araknoid, dan juga sisanya terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan perivascular di sekitar pembuluh darah otak (kebocoran sawar darah otak).
  3. Pada orang dewasa normal, volume cairan serebrospinal yakni sekitar 21 ml/jam atau juga 500 ml/hari. Totalnya itu hanya sekitar 150 ml.

Aliran Cairan Serebrospinal (CSS)

Aliran yang dilewati oleh cairan serebrospinal terasa dari waktu terbentuk sampai diabsorpsi kembali ke didalam darah dijelaskan sebagai tersebut:

  1. Ventrikel lateral: ventrikel III (disini cairan serebrospinal akan bertambah banyak)
  2. Mengalir lewat akuaduktus sylvii ke didalam ventrikel IV (yang terhitung membuahkan cairan serebrospinal) >> terlihat lewat foramen magendie dan luschka (lubang yang terkandung di tengkorak) ke didalam ruang subaraknoid >> sinus venosus kranial lewat vili araknoid (vili ini merupakan berkas pia araknoid yang menembus duramater (salah satu lapisan otak).

Setelah tahu aliran cairan ini, maka kami bisa pilih akibat daripada kelainan-kelainan yang bisa terjadi. Salah satunya mungkin dapat mengalami penyumbatan.

Maka cairan serebrospinalnya akan terus bertambah, sehingga ventrikel otak akan makin membesar karena tekanan cairan yang makin banyak tersebut.

Pembesaran ventrikel ini akan mengakibatkan penekanan terhadap saraf-saraf di sekitarnya. Sehingga akan mengganggu fungsi normal dari kerja otak. Apabila hal ini terjadi terhadap bayi baru lahir, maka kepala bayi tersebut akan membesar, atau secara ilmiah sering menyebutnya bersama dengan istilah hidrosefalus.

Bacaan Lainnya

Apakah Anda memiliki sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan Anda sekarang juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com
Apakah Anda memiliki sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda sekarang juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com
Cara daftar pasang iklan gratis
3 Langkah super mudah membuat iklan gratis di tokoPINTER.com: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter (coba iklan PREMIUM untuk mencoba mendapatkan hasil jualan lebih baik)

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Healthline, National Public Radio (NPR)Scientific American

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *