Psikopat Tak Sama dengan Gila
Psikopat tidak sama dengan gila, karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Dalam perbedaan psikopat dan gila; gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Oleh karena itu, psikopat tak sama dengan gila tak sama.
Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Dalam kehidupan seharihari psikopat dapat bertampil normal dan tidak menonjol. Mereka bisa memiliki profesi tetap selayaknya sebagai manusia normal. Akan tetapi, pada saat kejahatan mereka terungkap atau tertangkap pihak berwajib, barulah ketahuan bahwa orang tersebut adalah psikopat.
Penjelasan Tentang Psikopat
Psikopat sangat pintar berpura-pura dan tindakan yang dilakukannya bisa merugikan orang lain. Mengetahui gejala dan ciri-ciri psikopat dapat membuat Anda lebih waspada.
Psikopat didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri. Di antaranya perilaku tidak memiliki empati atau anti sosial dan tindakannya berani sampai tak terkendali.
Gejala Psikopat
Para pengidap psikopat biasanya memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi orang lain dengan penipuan atau kebohongan yang konsisten. Dalam memanipulasi orang lain, psikopat biasanya memakai pesona atau kecerdasan mereka. Psikopat juga sangat rentan terjerat masalah hukum karena tindakan manipulasinya.
Gejala lainnya adalah: bersikap egois yang tinggi, tidak jujur, mengintimidasi, memiliki rasa superioritas (paling unggul) dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya.
Baca juga: Penyakit Neurologis | Penyakit pada sistem saraf dan otak
Penyebab & Tanda Psikopat
Penyebab pasti psikopat tidak bisa diidentifikasi secara pasti dalam ilmu kedokteran. Gangguan ini diprediksi timbul karena kombinasi genetik dan traumatis masa kecil. Disimpulkan demikian karena psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis.
Penjelasan Tentang Orang Gila Atau Sakit Jiwa
Gila adalah istilah umum tentang gangguan jiwa atau mental. Secara historis, konsep ini telah digunakan dalam berbagai cara. Di lingkungan dunia lebih sering digunakan istilah gangguan jiwa. Jadi, psikopat tak sama dengan gila.
Penyebab dan Tanda Orang Gila / Tidak Waras / Sakit Jiwa
Ciri-ciri orang yang mengalami sakit jiwa dapat berbeda-beda antara satu sama lain, pada umumnya, dapat dikenali dari beberapa gejala seperti perubahan mood yang sangat drastis dari sangat sedih menjadi sangat gembira atau sebaliknya, merasa ketakutan yang secara berlebihan, menarik diri dari kehidupan sosial, kerap merasa sangat marah hingga suka melakukan kekerasan, serta mengalami delusional (hal-hal aneh seperti halusinasi).
Berikut adalah tanda-tanda orang yang beresiko tinggi terkena gangguan jiwa / penyakit kejiwaan:
- Merasa depresi, sedih atau stress tingkat tinggi secara terus-menerus.
- Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani selama bertahun-tahun.
- Sering berpikir / melamun yang tidak biasa (delusi).
- Paranoia (cemas / takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau dicemaskan.
- Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa.
- Suka menggunakan obat-obatan hanya demi kesenangan.
- Memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
- Terjadi perubahan diri yang cukup berarti.
- Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.
- Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.
Kategori Sakit Jiwa Atau Gila
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat dikategorikan sebagai sakit jiwa yang sering terjadi. Tiap kelompok dapat terbagi lagi menjadi jenis-jenis sakit jiwa tertentu. Beberapa gangguan-gangguannya adalah:
1. Kepribadian
Mereka yang mengalami gangguan kepribadian umumnya memiliki karakter yang ekstrem dan kaku yang cenderung tidak sesuai dengan kebiasaan bermasyarakat, seperti antisosial atau paranoid.
2. Afektif atau mood
Orang yang mengalami gangguan mood dapat terus-menerus merasa sedih, merasa terlalu gembira pada periode tertentu, atau memiliki perasaan senang dan sangat sedih secara fluktuatif. Bentuk paling umum dari kondisi ini antara lain gangguan bipolar, depresi dan gangguan kiklomitik di mana perubahan mood dari senang ke sedih atau sebaliknya secara signifikan.
3. Tidak mampu mengontrol keinginan
Orang dengan gangguan ini tidak dapat menolak dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya membahayakan diri sendiri atau orang lain. Gangguan jiwa yang termasuk kelompok ini antara lain kleptomania (mencuri barang-barang kecil), piromania (suka menyulut api).
4. Penggunaan zat psikoaktif (obat terlarang)
Termasuk pada kelompok ini adalah kecanduan minuman keras dan obat-obatan terlarang.
5. Kecemasan Berlebihan
Seperti fobia (ketakutan terhadap sesuatu yang berlebihan dalam situasi tertentu),gangguan kecemasan sosial, ataupun gangguan panik.
Perasaan ketakutan, berkeringat, panik, dan detak jantung menjadi lebih cepat. Respon dari hal tersebut diluar kontrol mereka dan sering mengganggu aktifitas sehari-hari.
6. Gangguan psikosis (halusinasi)
Seperti contohnya: halusinasi merasa melihat atau mendengar suara yang sebenarnya tidak nyata dan delusi adalah hal tidak benar yang dipercaya pengidapnya sebagai benar, misalnya delusi kejar, dimana penderita merasa diikuti seseorang.
Gangguan psikosis yang paling dikenal adalah skizofrenia, yaitu gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.
Pengidap skizofrenia mengalami gangguan otak yang membuatnya dapat mengalai halusinasi dan delusi.
7. Pola makan
Berkaitan dengan berat badan dan makanan. Contoh paling umum dari gangguan ini adalah anoreksia nervosa dimana penderita tidak mau makan dan memiliki ketakutan abnormal terhadap berat badan. Contoh lain adalah bulimia nervosa dimana penderita makan berlebihan kemudian memuntahkannya secara sengaja.
8. Obsesif-kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD)
Pikiran pengidap OCD terus-menerus dipenuhi oleh ketakutan atau pikiran yang mengganggu yang disebut dengan obsesif. Kondisi ini membuat mereka melakukan ritual yang berulang-ulang yang disebut kompulsif. Contohnya adalah orang yang terus-menerus mencuci tangan, mandi, menyapu rumah karena takut secara berlebihan kepada kuman.
9. Pasca-Trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD adalah gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang menakutkan seperti pelecehan seksual, bencana alam atau kematian anggota keluarga / seseorang yang dicintai secara tiba-tiba.
10. Sindrom respons stress/gangguan penyesuaian
Yaitu ketika seseorang menjadi emosional dan mengalami perubahan perilaku setelah berada pada kondisi di bawah tekanan, seperti kondisi krisis, bencana alam, perceraian, kehilangan pekerjaan.
11. Disosiatif
Akibat situasi tertentu, seperti trauma, pengidapnya mengalami gangguan parah pada ingatan, identitas dan kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya.
12. Seksual dan gender
Gangguan yang berdampak kepada gairah dan perilaku seksual, seperti disfungsi seksual dan gangguan identitas gender. Contoh lainnya adalah pedofilia, orang dewasa atau anak remaja yang senang berhugungan intim dengan anak kecil atau dibawah umur.
13. Somatoform
Mengalami nyeri atau sakit pada anggota tubuhnya, meski dokter tidak menemukan gangguan medis apa pun.
Jika ciri-ciri atau tanda-tanda seperti ini terjadi pada kita atau orang yang dekat dengan kita sebainya kita bawa untuk konsultasi dengan dokter / psikiater.
Artikel Terkait Tentang Psikopat Dan Kesehatan Otak
- Seperti Apa Psikopat Itu Sebenarnya?
- Fungsi, Perbedaan, Cara Berpikir Otak Kiri Dan Kanan
- Penyakit Alzheimer: Apa yang Terjadi di Otak?
- Berapa Kecerdasan IQ Anda? Tes IQ Anda Disini
- Psikosis – Penjelasan, Penyebab, Gejala dan Perawatan
- Skizofrenia adalah penyakit mental yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir atau merasa
Bacaan Lainnya
- 10 Cara Menghadapi Seorang Psikopat
- Jumlah Jam Tidur Yang Baik dan Pentingnya Tidur
- Bagaimana Cara Untuk Mendapatkan Tidur Yang Anda butuhkan?
- Ambeien (Wasir): Gejala, Penyebab dan Pengobatan
- Obat Wasir Alami Dari Tumbuhan
- Karbon Aktif (Active Charcoal) untuk Meringankan Sakit Perut dan Gas, Keracunan, Pemutih Gigi, Perawatan Kulit, dll
- Cara Cepat Hamil – Tingkatkan Peluang Anda Untuk Lebih Cepat Hamil
- Ibu Hamil Dan Bahaya Kafein – Sayur & Buah Yang Baik Pada Masa Kehamilan
- Penyebab Dan Cara Mengatasi Iritasi Atau Lecet Pada Daerah Kewanitaan Akibat Pembalut Wanita
- Apakah Produk Pembalut Wanita Aman?
- Organ Tubuh Manusia
- Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan Tumbuhan
- Penyebab Aborsi Yang Berarti Penghentian Kehamilan
- Aborsi – Jenis Aborsi dan Pengertian umum
- Apakah Aborsi Legal di Indonesia?
- Narkoba – Contoh, Jenis, Pengertian, Efek jangka pendek dan panjang
- Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Sumber bacaan: BBC, Reader’s Digest, Psychology Today